Minggu, 31 Juli 2011

Nikmatnya Tidur Setelah Sholat Shubuh


 Sholat shubuh merupakan sholat wajib dengan jumlah rokaat paling sedikit. Dibalik itu, bisa saja bahwasannya sholat shubuh bagian dari ujian keimanan kita. Dengan waktu yang kebanyakan orang (termasuk saya) mengantuk, begitupun ternyata cuma sebentar. Artinya peluang terlambat atau ketinggalan sholat shubuh sangat besar (karena cuma dua rokaat, plus diwaktu waktu berat pula) kecuali bagi orang orang yang telah diberi karunia Allah SWT, dan kemauan diri yang kuat.
Disini saya tidak ingin mengulas keutamaan sholat shubuh itu sendiri, tapi ingin berbagi tentang pengalaman terkait aktivitas setelah kita menunaikan sholat shubuh berjamaah di masjid. Terkadang saya berpikir apa waktu sholat shubuh disebagian wilayah Indonesia itu terlalu pagi ya? Di Jawa sendiri saya pernah sholat shubuh jam setengah empat-an. Tapi, ada sedikit “kenikmatan” yang saya rasa ketika sekarang berada di Sumatera Utara, karena disini waktu sholat shubuhnya jam lima-an. Hehehe.
Sering saya ditegur isteri, ketika saya sering ditemukan istri sudah dalam posisi “tak bernyawa” di pulau kapuk sepulang dari masjid menunaikan sholat shubuh. Dan sering pula saya berargumen membela diri, lha wong saya lagi baca qur’an kok, tiba tiba tertidur. Beda lho de dengan tidur…. karena tak sengaja waktu ngaji eh tertidur pula. Biasanya kalau sudah saya bilang gitu, isteri saya paling cuma manyun (tanda kecewa) sambil bilang gimana gak tertidur wong baca qur’annya diatas kasur, bersandar dengan bantal… alasan aja tuh…. saya pun cuma nyengir kalah satu kosong.
Entah kenapa, tidur setelah sholat shubuh rasa rasanya nikmaaattt kaliii. Dan memang godaan untuk segera tidur sangat banyak berseliweran. Tetapi dari itu semua, satu hal yang pasti kudapatkan ialah terasa pusing dan sangat malas untuk bergerak memulai aktivitas rutin selanjutnya. Begitupun pengaruhnya sering saya rasakan berlanjut sewaktu sudah di kantor. Letih, lesu dan malas malas an.
Termenung diri ini membayangkan fisik mama mertua di medan yang segar bugar. Dengan profesi sebagai pemilik kedai sampah, sering saya perhatikan menuntut fisik prima dari mama. Dan itu semua bermula dari aktivitas sebelum sholat shubuh dan setelahnya. Mama sering terbangun ketika adzan shubuh belum berkumandang. Biasanya seabreg aktivitas sudah dilakoninya, padahal adzan shubuh belum juga terdengar. Mulai dari sholat malam, mandi, memasak, cuci piring, cuci baju dan sudah selesai bertepatan dengan adzan shubuh. Sehabis sholat shubuh, mama langsung meluncur ke pajak sambu. Pulang belanja jam setengah sembilanan, dan melayani pembeli hingga sore hari. Sering saya perhatikan mama tertidur sebentar sebentar atau istilah orang jawa tidur tidur ayam (karena tidak ada pembeli) bakda dhuhur. Begitulah terus rutinitas mama, tapi alhamdulilah badannya segar dan terlihat bugar.
Berbanding terbalik dengan saya, ketika sudah terbangun pun sebelum adzan shubuh tetapi setelah sholat shubuh tidur maka badan saya terasa berat, kepala pusing dan rasa rasa nya malas untuk beraktivitas selanjutnya. Sering saya mendapat sms dari saudara dari pulau tetangga, yang memberikan tips agar tidak mengantuk/tertidur setelah sholat shubuh sekalian target tilawah harian tercapai. Tak jarang dia mengajak jalan jalan anaknya dengan sepeda roda tiganya, dan sambil dia mendorong sambil dia membaca alqur’an. Anak diperhatikan, dapat olahraga, target tilawah tercapai begitu sms sindirannya. Ah kapan kapan akan ku praktekkan, gumam ku dalam hati.
Saya yakin waktu setelah maupun sebelum sholat shubuh adalah berpengaruh dengan fisik kesehatan kita. Tentunya jika kita mulai dengan aktivitas ibadah dan aktivitas lainnya yang mengeluarkan keringat/olah raga sebagai bagian  ”perlawanan”  dari tidur setelah sholat shubuh. Itulah mungkin tabir rahasia yang telah ditemukan dan dirasakan saudara saudara kita yang chinesse. Ya,,,sering saya bertemu dengan mereka ketika saya menuju ke masjid untuk sholat shubuh. Biasanya saudara kita itu sudah mulai jogging berkelompok, sebelum adzan shubuh berkumandang. Dan biarpun mereka sudah terlihat tua, tapi fisik/ badan mereka sanggup jogging dengan semangatnya dan terlihat bugar.
Itulah salah satu hikmah dari sholat shubuh berjama’ah di masjid. Untuk berjalan ke masjid di pagi hari saja sudah bagian dari olah raga itu sendiri, dan insya allah badan kita bugar terlindung dari berbagai penyakit dengan gerakan gerakan sholat kita yang tuma’ninah. Banyak penelitian yang menyingkap keunggulan gerakan sholat dibanding dengan olahraga manapun. Salah satunya ialah gerakan sujud kita dalam sholat kita ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan otak kita. Karena, hanya gerakan sujud sajalah yang pada saat bersamaan oksigen akan mengaliri otak kita. Wallahu ‘Alam.
Akhirnya mari kita lawan rasa mengantuk dan tidur setelah kita sholat shubuh berjama’ah. Biar badan kita makin fresh dan semangat menatap berbagai aktivitas rutin kita selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar